Rahainah Anggrayani

Allah is my everything

Rahainah Anggrayani

Popular Posts

Labels

Twitter

Apa Hebatnya Merokok?


  Ada hal yang benar dan ada yang salah dari akibat merokok. Orang mesti memilih, hendak melakukan yang mana. Kau melakukan yang benar kau akan hidup. Kau melakukan yg salah, kau mungkin  akan tetap hidup, tetapi sebenarnya kau sudah mati.
Aku pernah melihat di televisi, ada seorang wanita yang begitu kecanduan rokok, hingga akhirnya ia sakit keras. Tapi ia tak bisa berhenti merokok. Dokter mesti membuat lubang di tenggorokannya, supaya ia bisa bernafas dan ia masih juga merokok melalui lubang itu. Benar-benar memuakkan!
Jangan anggap MEROKOK sebagai OLOK-OLOK asapnya dapat meracuni PARU-PARU  membuatmu terbatuk-batuk. Kalau terus merokok kau akan mati!
Satu hal yang aku tahu : Aku ingin berumur panjang. Aku tak ingin atau tak  bisa mengendalikan hidupku. Aku tidak akan pernah merokok. Aku pilih udara segar, Terima kasih~

Soda Spansa

  Soda adalah sebuah singkatan dari Spectacular student of Delapan A. Dulunya kelas ini diberi julukan CIEA(Country In Eight A). Kelas ini dianggap kelas unggulan karena siswa-siswi dikelas ini termasuk 30 besar dari 160 murid lainnya se angkatan. Ga nyangka juga gua bisa masuk kelas ini yang menurut gua otak gua pas-pas an deh^^ Pertama masuk kelas ini merasa aneh, semua nya pada mematuhi aturan, semua diam ketika ga ada guru. Tetapi lama-kelamaan kelas ini lucu banget, kocak, asik, temen-temen nya pada seru semua~ Gua akan perkenalkan semua murid yang ada di kelas ini~ :


1.Abdul Holis Rahmadi
 Ini orang kembar loh, yang satunya Abdul Holid Rahmadi tapi yang holid ada dikelas 8c, Holis ini sumpah orang nya ga jelas banget, gua aja ga ngerti kalau dia lagi ngomong. Holis Holid pas gua masih SD sering banget gangguin gua, denger2 sih si holid dulu suka sama gua=D tapi itu dulu:p Holis dikelas jabatan nya seksi pendidikan yang kerjanya manggil guru:D










2.Adi Ikhwan Reza Pahlevi
Adi dikelas orangnya pendiam banget, tapi kalau diajak ngomong nyambung kok, dia dari kelas 7 selalu di Kelas A. Oiyaa dia juara 1 lomba ceramah waktu maulid nabi juga loh;;) Jabatan adi juga sebagai seksi pendidikan.



3.Afid Brilliana Putra
Afid ini pintar banget orangnya, genius, dia selalu juara kelas. Dari peringkat pararel dari seluruh kelas 8 yang berjumlah sekitar 160orang dia peringkat 1 loh. Afid baru-baru aja pulang dari Palangka Raya setelah mengikuti lomba Olimpiade Fisika. Afid ini fans berat banget sama yang namanya JKT48.











4.Alexande Soesanto
Ini anak pintar juga, tapi pelit banget buat dapat contekan dari dia:D Alex cowo tapi kalo udah ngomong cerewet banget sama kaya cewe deh-_- Tapi orangnya baik, lucu juga loh;;)






5.Artyas Nuraini
Tyas dikelas penakut, apalagi kalau udah dapat nilai jelek pasti gelabakan ketakutan-_- Ini anak kecil item manis gitu deh;;) Pinter juga loh. Kadang pelit ngasih contekan:p













6.Bagas Ananda
Bagas orangnya paling lucu dan kadang ga jelas juga, dia kayanya pecinta metal metal gitu deh-_- sering nyanyi gajelas " jiyonis hancurkan musnahkan " dan apa banget deh gatau lagi lanjutannya-_- Dia anak Olimpiade Matematika juga. Bagas dikelas itu digosipin sama cherine chandra loh;;)












7.Cherine Chandra
Ini anak pinter banget main gitar, orangnya lucu, baik, suara nya susah buat didengar, matanya sipit juga loh orang cina sih^^ Kadang suka banget jailin gua. Oiyaa dia suka sama anak yang inisial nya HH. Cherine dikelas digosipin sama si bagas noh:D










8.Deliana Aprilia Zain
Deli ini tomboy banget, paling suka deh sama kartun naruto. Dikelas sering ribut sama yang namanya Komar. Orangnya gapelit loh.


















9.Edeline Leony Phraharti Utami
Edeline pinter banget gambar, keren banget gambarannya;;) orangnya pinter, tapi pelit ngasih tau tentang pelajaran. Dia kalau ditanya jawabannya aneh " UPIL BAH " -__-

















10.Eggy Akbar Pradana
Foto eggy ini udah lama banget diambil, sekarang dia lagi botak, karena syarat ikut Olimpiade IPS di Palangka Raya rambut harus rapi. Ini anak pinterXD trus dia juga lucu. Sama siapa aja dia sok kenal gituXD







11.Fina Ilairrifa
Fina manis banget orangnya, banyak juga yang suka sama dia. Mau kerudungan atau engga tetap cantik. Ini anak suka banget mukul gua, gatau gajelas juga-_- Setiap hari selalu ada kaca didalam kotak pensilnyaXD

















12.Harits Izudin Yusuf
Haris dikelas beda banget sama kembarannya nama ilham, dia lebih cerewet. Haris selalu punya kata-kata yang lumayan demokratis contohnya dia selalu berbicara " menurut analisis saya........." Orangnya gapelit.




13.Hendra Ade Saputra
Hendra dikelas orangnya paling tinggi, menurut gua orangnya aneh-_- Sering ngelamun sendiri dikelas. Kadang-kadang kalau lagi melamun sampe-sampe ngeluarin air mata. AnehXD





14.Ilham Izudin Yusuf
Nah ini kembarannya si harits, menurut gua wajah mereka berbeda banget, kalau si ilham mah lebih cakep, terus orang nya ga terlalu cerewet kaya harits;;)






15.Khurnia Shinta Bella

Kurnia ini orangnya pecicilan banget, gabisa diam dikelas. Dia juga pecinta korea. Paling sering mukulin si hendra^^








16.Lutfiatul Pebti Fauziah
Pebti dikelas pendiam, jarang yang namanya ribut dikelas. Ini orang pinter juga~







17.M.Sandi Ali Yafie
Ini anak dokter nih^^ pinter banget sama pelajaran biologi. Baru-baru ini dia habis mengikuti lomba olimpiade Biologi~ Dikelas jail, lucu banget orangnya~













18.M.Komaruddin
Komar ini anak pramuka, beberapa minggu terakhir ini mereka pernah mengikiti jambore dan menjadi juara umum dong tentunya. Komar dikelas sok banget orangnya, kadang jengkel aja sama sifatnya-_- Ini anak sering kelahi sama si deli. Oiyaa dia suka " Perempuan Berkerudung "











19.Mutiara Putri Salsabila
ini orang pintar gambar, tapi kalau minta gambarin pelit banget-_- Orangnya suka asik-asik sendiri dikelas. Pecinta korea juga loh._.













20.Nopi Tri Wahyudi
Nopi dikelas pendiam, tapi pinter banget orangnya. Pinter gambar juga loh. Orangnya jarang terbuka sama temen-temennya.














21.Rahainah Anggrayani
Kata temen-temen gua sih gua orangnya cerewet, suka blak-blakan^^ Mereka juga bilang katanya gua agak pinter padahal orangnya paling malas gua nya-_- Apalagi uang kas selalu numpuk baru dibayar, denda-denda piket, denda kursi dan banyak lagi denda2 yang harus gua bayar karna kemalasan gua-_-











22.Rexi Ananda
Ini nih ketua kelasnya VIII-A, Walaupun rada-rada telmi^^ Rexi banyak fans nya, apalagi dari kelas sebelah. Pokoknya sampe2 nulis nama rexi ditangan, dikertas trus kertasnya diawetin disimpan dikotak pensil dan segala macam lah pokoknya-_- Gua bingung aja, apa yang di idola in dari rexi, wibawa mungkin-_-












23.Rinduri Darnantri
Rinduri ini orangnya cerewet, jabatan dikelas jadi bendahara. Suaranya itu loh seksi banget, cempreng-cempreng gitu^^ Rinduri juga anak olimpiade matematika.












24.Sekar Arum Denok Eka Oktaviana
Denok pendiam banget dikelas-__- Mata dia belok, orangnya manis^^ Dikelas suka digangguin sama hendra. Sering di ciee ciee in lagi^^ Pacaran sama kaka kelas sekarang.








25.Silva Tropika Romadhona Cakrabuana
Silva ini multitalenta banget, nyanyi jago, dance modern jago, nari tradisional juga keren, dibidang olahraga juga bagus, disekolah juga pinter banget deh pokoknnya^^ Orang tua dia ngasih kepercayaan lebih ke dia~ Pacaran sama kaka kelas juga. Silva mid semester ini peringkat 16~










26.Suci Ramadhani
Jabatan suci dikelas jadi sekretaris. Dia dikelas orangnya cerewet banget, suka adu mulut sama cowo-_- Suci mid semester ini peringkat 11~













27.Wisda Nugrahenny Novalia
Ini orang cantik banget^^ Pinter juga~ apalagi kalau udah baca puisi menghayati banget. Suara dia serak serak basah gimana gitu. Dia juga lagi dekat sama kaka kelas.












28.Yohannes Harvinda
Vinda orangnya jail, lucu, kadang ga jelas sampai-sampai temen2 gua bilangin dia anak indigo-__-







29.Yuli Fitria Sari
Yuli badannya gemuk loh, dia juga sering temenan sama anak cowo. Sifat dia kekanakkan-kanakan banget-__- Dia satu-satu nya cewe yang masuk 10 besar. Pinter ini anak~













30.Zaqiah Yuniarti
Zaqiah dikelas dipanggil kiki. Dia ini suka banget nagihin denda-denda. Apalagi ke gua sering banget ditagihin denda-_-







     Itu semua adalah siswa dan siswi dikelas VIII-A, Wali kelas kami seorang cowo yang cakep, tegas dan bijaksana banget namanya Pak Ibnu Tri Achsan. Oke terima kasih telah berkunjung~







Wanita Tidak Suka Mendengar Kekasihnya Membahas Wanita lain?


Menurut kalian bener ngga sih wanita itu tidak suka mendengar kekasihnya membahas wanita lain? sebenarnya gapapa aja sih menurut gua asalkan si cowok saat membahas wanita itu tidak mencari tau banget tentang kehidupan wanita lain itu. Tetapi jika sampai berulang-ulang, dan sampai berbohong apa yang di ceritakannya mungkin jadi masalah besar.

Ada dua alasan yang mungkin wanita tidak suka mendengar kekasihnya membahas wanita lain :
1. Wanita itu merasa risih. Apalagi yang lagi dibahas wanita lebih cantik yang membuat si cewe merasa kesindir, merasa bahwa cowonya lebih suka terhadap wanita itu.

2. Wanita takut kehilangan kekasihnya, biasanya cowo kalau udah suka pasti apa aja dia lakukan untuk mendapatkan cewe itu termasuk dengan cara meninggalkan kekasihnya yang mungkin sudah lama berpacaran dan meninggalkan cewe itu karena baru mengenal sesosok perempuan yang lebih sempurna.

Sebenarnya wanita hanya ingin pasangan nya itu bisa menghargai bahwa ada wanita yang lebih menyayangi dan lebih mencintainya, tidak harus seorang pria ketika sudah punya kekasih terlebih hanya memikirkan wanita lain untuk cadangan kekasih nya. Apa mungkin hubungan yang udah lama berjalan harus diakhirin cuman gara-gara masalah wanita yang baru ia temui? menurut gua yah seharusnya para lelaki itu harus menerima kekurangan dan kelebihan pasangannya~ jangan mencari seorang wanita yang hanya dilihat secara fisik aja. Think smart dong para lelaki~ belum tentu wanita cantik yang baru ia temui itu bisa lebih baik, bisa aja entar elo elo pada hanya dijadiin selingkuhan atau mungkin hanya dimanfaatkan untuk kepentingan tertentu. Tetapi jangan juga terlalu mencurigai si cowo takutnya ntar dia gabetah dekat dengan pacarnya. Berikan kepercayaan padanya dan selalu berpikir positif tentangnya.

Terima kasih^^

About Me

 Di artikel ini saya ingin memperkenalkan diri^^
Nama saya Rahainah Anggrayani dan biasa dipanggil Rara, dari kecil saya juga heran kenapa semua teman-teman, orang tua dan keluarga memanggil saya Rara, apa mungkin ada kata '' RA " dalam nama lengkap saya " Rahainah Anggrayani " . Kalau engga salah itu saya pernah nanya ke mama " kenapa nama ulun(saya) bisa dipanggil rara? " dan ternyata mama ngejawab " itu loh ada kan keluarga kita yang disampit namanya rara, anaknya manis. Biar km tuh manis juga makanya namanya Rara " . Dan sampai saat ini saya tidak akan bertanya dengan pertanyaan seperti itu lagi, dikira enak apa di sama-sama in sama orang.


Lupakan itu-_- lanjut saya masih sekolah di SMP Negeri 1 Arut Selatan grade 9f, saya mulai belajar nge-blog itu *sejak kapan yah-_____-(maaf lupa) udah lumayan lama. Tetapi saya hanya bisa membuatnya saja, dan sangat-sangat tidak mengerti tentang blog dan malas mencari cara untuk mempelajari nge-blog.
Tujuan saya membuat blog ini pertama, berbagi/sharing dan menambah banyak teman. Dan yang ingin mengenal saya lebih dekat bisa berkunjung ke facebook saya Rara Anggrayani, jangan lupa juga follow twitter saya @AnggrayaniRara ~ Oke sekian^^




And I Love Allah, My Parents, Friends and Photography

Dibalik kegagalan ada kesuksesan yang tertunda, apa bener?


Banyak pepatah orang mengatakan bahwa kegagalan ada keberhasilan yang tertunda. Menurut saya yang namanya gagal ya gagal, tidak ada sangkut pautnya dengan keberhasilan.

Namanya keberhasilan itu dilakukan dengan usaha dan niat yang bener-bener tekun dan tidak main-main. Kalau kegagalan itu bukannya tidak usaha, mungkin sudah ada usaha yang dilakukan tetapi tidak serius dalam melakukannya dan orang-orang yang gagal biasanya tidak terfokus kepada apa yang dia lakukan.

Contoh saja, seseorang yang tidak naik kelas. Biasanya seseorang yang tidak naik kelas dia akan merasa malu terhadap teman-teman bahkan keluarga nya. Dari rasa malu itu dia mencoba berubah kebiasaan buruknya, dia berubah menjadi yang lebih baik. Dan akhirnya dia bisa mencapai yang di inginkan dia, keluarga dan teman-temannya sendiri.

Tetapi, seseorang yang tidak naik kelas dan beranggapan " KEGAGALAN ADALAH KEBERHASILAN YANG TERTUNDA " seolah-olah dia bermalas-malasan tanpa ada belajar, internet lebih sering dijadikan sebagai permainan games online yang padahal hanya merusak otak karna kecanduan dan dia berfikir dia akan naik kelas karna menganggap pepatah tersebut tetapi orang tersebut sangat susah dipastikan akan menjadi sukses kelaknya nanti.

Semoga bermanfaat^^ byee~

Peterpan - Aku dan Bintang



Intro: C Gsus2 C Gsus2 Am C F C G
Verse 1
C G Am
Lihat ke langit luas
C G Am
Dan semua musim terus berganti
C G Am
Tetap bermain awan
F C G
Merangkai mimpi dengan khayalku
F C G
Selalu bermimpi dengan hariku

C G Am
Pernah kau lihat bintang
C G Am
Bersinar putih penuh harapan
C G Am
Tangan halusnya terbuka
F C G
Coba temani, dekati aku
F C G
Selalu terangi gelap malamku
Reff :
F C
Dan rasakan semua bintang
Am C F
Memanggil tawamu terbang ke atas
C Am G
Tinggalkan semua, hanya kita dan bintang
Interlude : C G Am x2
Back to : Verse 1 and Reff
Interlude : F C Am C F C Am G
Back to : Reff
F C
Yang terindah meski terlupakan
Am C F
Dan selalu terangi dunia
C Am G
Mereka reka hanya aku dan bintang

Armada - Hargai Aku


 
 
Intro : G Am D G
G              Am          E       G
Seringkali kau merendahkanku
F           Bm    Em
Melihat dengan sebelah matamu
F                    D     G
Aku bukan siapa-siapa
G         E   Am             D      G
Selalu saja kau anggap ku lemah
Am       D        Bm              E
Merasa hebat dengan yang kau punya
Am              D              G
Kau sombongkan itu semua
C      D          G
Coba kau lihat dirimu dahulu
E    A     D                G
Sebelum kau nilai kurangnya diriku
C         D      G
Apa salahnya hargai diriku
Em   D        C    D-G
Sebelum kau nilai siapa diriku
G           Em                   Am       D          G      E                   Am
Sering kali (sering kali) kau merendahkanku (kau merendahkanku)
D         Bm       Em
Melihat dengan sebelah matamu
Am       D             G
Aku bukan siapa-siapa
C      D          G
Coba kau lihat dirimu dahulu
E     A    D               G
Sebelum kau nilai kurangnya diriku
C        D      G
Apa salahnya hargai diriku
Am  D         G
Sebelum kau nilai siapa diriku
Int : C D G Em
Am D G
C Am D Bm
Em Am D G
C      D           G
Coba kau lihat dirimu dahulu
E     A    D               G
Sebelum kau nilai kurangnya diriku
C        D      B
Apa salahnya hargai diriku
Am   D        G
Sebelum kau nilai siapa diriku
E       G# E    Am  D             C
Sebelum kau nilai… siapa diriku

Armada - Pemilik Hati



intro: C F 2x
C
lihat ku disini
F
kau buatku menangis
Dm
kuingin menyerah
G
tapi tak menyerah
Dm
mencoba lupakan
G
tapi ku bertahan
chorus:
C       G          Am
kau terindah kan slalu terindah
G      Dm             G
aku bisa apa tuk memilikimu
C      G           Am
kau terindah kan slalu terindah
G      Dm                  G
harus bagaimana ku mengungkapkannya
Dm          G   C
kau pemilik hatiku
int: C F
C
mungkin lewat mimpi
F
kubisa tuk memberi
Dm
ku ingin bahagia
G
tapi tak bahagia
Dm
ku ingin dicinta
G
tapi tak dicinta
chorus:
C       G          Am
kau terindah kan slalu terindah
G      Dm             G
aku bisa apa tuk memilikimu
C      G           Am
kau terindah kan slalu terindah
G      Dm                  G
harus bagaimana ku mengungkapkannya
Dm          G   C
kau pemilik hatiku
solo: F G Em A
F G
chorus:
C       G          Am
kau terindah kan slalu terindah
G      Dm             G
aku bisa apa tuk memilikimu
C      G           Am
kau terindah kan slalu terindah
G      Dm                  G
harus bagaimana ku mengungkapkannya
Em A
hoooo ooo oo
Dm          G   Am G
kau pemilik hatiku
Dm
kau pemilik hati
Em          A
kau pemilik hati
Dm          G   C
kau pemilik hatiku

Noah - Separuh Aku



Intro: Bm D G-Em A  2x
Bm
Dan terjadi lagi
G              Em                A
Kisah lama yang terulang kembali
Bm                         D
Kau terluka lagi
Em   G                      A
Dari cinta rumit yang kau jalani
*
G        A        Bm
Aku ingin kau merasa
D           A              Bm
Kamu mengerti aku mengerti kamu
G        A       Bm
Aku ingin kau sadari
Em     G           F#
Cintamu bukanlah dia
Reff 1:
B-D#m              G#m
Dengar laraku
B          D#m                 E
Suara hati ini memanggil namamu
C#m       F#
Karna separuh aku
Dirimu
Bm D G-Em A
Bm
Ku ada disini
Em            G                  A
Pahamilah kau tak pernah sendiri
Bm                              D
Karna aku slalu
G           Em                  A
Di dekatmu saat engkau terjatuh
**
G       A       Bm
Aku ingin kau merasa
D             A              Bm
Kamu mengerti aku mengerti kamu
G        A       Bm
Aku ingin kau pahami
Em     G           F#
Cintamu bukanlah dia
Ulangi Reff 1
E
Reff 2 :
B-D#m              G#m
Dengar laraku
B          D#m                 E
Suara hati ini memanggil namamu
C#m       F#
Karna separuh aku
B-D#m        G#m
Menyentuh laramu
B                   D#m      E
Semua lukamu tlah menjadi lirihku
C#m        F#
Karna separuh aku
E
Dirimu

Cakra Khan – Harus Terpisah


Intro :
C#-G#-Fm-G#-F7-A#m-G#-D#7-D#7m-G#-F#m

Sendiri sendiri ku diam, diam dan merenung
A#m  G#    F#        G#	  Fm           A#m

Merenungkan jalan yang kan membawaku pergi
       D#m     G#      F4     F    A#m	G#	

Pergi tuk menjauh, menjauh darimu
    F#                 Fm         A#m

Darimu yang mulai berhenti, berhenti mencoba
   D#m       G#          Fm    A#7     D#m

Mencoba bertahan, bertahan untuk terus bersamaku
   F#m      Fm           A#m   D#m        G#     C#

Reff :
Ku berlari, kau terdiam, ku menangis, kau tersenyum
       D#m          Fm            F4------F         A#m

Ku berduka, kau bahagia, ku pergi, kau kembali
       G#            D#m                  G#   C#

Ku mencoba meraih mimpi, kau coba tuk hentikan mimpi
       D#m           G#           F#  -  F4  -  F  A#m GDim7

Memang kita takkan menyatu
       D#m           G#

Interlude : 
C# F#m C# F4 - F7

Bayangkan bayangkan ku hilang, hilang tak kembali
A#m    G#    F#           	  Fm           A#m

Kembali untuk mempertanyakan lagi cinta
       D#m     G#     F4   F    A#m    G#

Cintamu yang mungkin, mungkin tak berarti
    F#                 Fm             A#m

Berarti untukku rindukan
D#m             G#       C#

Reff :
Ku berlari, kau terdiam, ku menangis, kau tersenyum
       D#m          Fm            F4------F         A#m

Ku berduka, kau bahagia, ku pergi, kau kembali
       G#            D#m                  G#   C#

Ku mencoba meraih mimpi, kau coba tuk hentikan mimpi
       D#m           G#           F#  -  F4  -  F  A#m GDim7

Memang kita takkan menyatu
       D#m         G# - GDim7  F#

Kini harusnya kita coba saling melupakan
     A  -  B     Fm     A#4 - A#7    D#m

Lupakan kita pernah bersama
             G#     A#

Bridge : 
O... o... o...
D# Fm Gm  A# - G4 - G7   Cm  G7  A#  D#

Ku berlari, kau terdiam, ku menangis, kau tersenyum
                Fm - Gm                   G7 - Cm

Ku berduka, kau bahagia, ku pergi, kau kembali
       A#            Fm                  A#   D#

Ku mencoba meraih mimpi, kau coba tuk hentikan mimpi
       Fm           A#           G#  -  G4  -  G    ADim7

Memang kita takkan menyatu
       Fm           A#    G#m

Chord gitar musisi jalanan-Anak Jalanan


C G Am Em
Sungguhku menyesal telah mengenal dia
C G Am Em
Dan aku kecewa telah menyayanginya
C G F C
Aku pun tak akan mengulang kedua kalinya
C G Am Em
Kusimpan rindu dihati gelisah tak menentu
F C Dm G
Berawal dari kita bertemu kau akan kujaga
C G Am Em
Kuingin engkau mengerti betapa kau ku cinta
F C Dm G
Hanya padamu aku bersumpah kau akan kujaga sampai mati
C G
Kuingin kau tau ku mencintaimu
Am Em
Kuingin kau tau ku menyayangimu
F C G
Walau sampai akhir hayat ini
C G Am Em
Jalan hidup kita berbeda aku hanyalah anak jalanan
F C Dm G
Yang tak punya harta berlimpah(mobil mewah)untukmu sayang
C G
Kukira kau setia padaku
Am Em
Ternyata kau menduakanku
F C G
Sungguh hatiku tak menduga
C G Am Em
Menyesal kini kualami perjalanan cinta selama ini
F G C
Kukira kau suka padaku…
F G C
Ternyata kau menduakanku…
C G Am Em
Dulu kau berjanji akan sehidup semati
C G Am Em
Dan aku kecewa telah percayainya
C G F C
Aku pun tak akan mengulang kedua kalinya

Mengapa Wanita Berselingkuh?

1.Tidak dihargai
Sebagai wanita selalu ingin dihargai, lelaki sangat banyak yang tidak menghargai wanita misalnya lelaki yang hanya ingin mempermainkan wanita itu membuat wanita merasa risih dengan sifat aneh lelaki. Dengan cara lain wanita ingin ada seorang lelaki lain yg bisa menghargai sosok wanita dengan cara berselingkuh.

2.Kurang Perhatian
Lelaki terkadang sibuk dengan urusan nya yg membuat wanita merasa bosan dengan hubungan yang dijalaninya. Contohnya adalah LDR(Long Distance Relationship) / hubungan jarak jauh yang membuat wanita bosan, merasa kurang perhatian dan jarang sekali bertemu. Dan akhirnya wanita mencari lelaki lain yang bisa selalu ada didekatnya dan bisa menghibur wanita itu ketika bersedih.

3.Merasa Bosan
Wanita bisa merasa bosan jika lelaki itu mengahadapi pasangannya dengan sifat yang biasa-biasa saja dan tidak pernah menganggap pasangannya itu sesosok orang yg spesial dihatinya.

4.Trauma
Rasa ketakutan, kehilangan, kesakitan, dan keputusasaan akhirnya memunculkan suatu kondisi yang disebut dengan trauma. Wanita yg sering disakiti oleh para lelaki yang membuat wanita itu mencari sesosok lelaki lain yang bisa menghargai perasaannya.

Sekian^^

Fakta Cowok:D~

Karna gua cewe jadi gua mau bahas masalah cowok. Menurut gua :

 1.Cowok itu nyebelin, karna mereka sering kali membuat para wanita menangis. Ketika wanita menangis, apakah para lelaki mengerti kenapa wanita itu menangis? Mereka hanya berfikir mungkin karna hanya masalah sepele dengan pacar membuat mereka menangis.Cowo itu sebenarnya cuek bebek sama kaum hawa karna mereka gamau ribet sama masalah-masalah sepele itu. Sedangkan bagi wanita, ketika wanita itu sudah sungguh-sungguh menyayangi pasangannya dan ketika laki-laki membuat kesalahan sedikit wanita bukannya tidak bisa menahan tangisnya tetapi wanita sudah tidak bisa menahan tangisnya lagi. Wanita menganggap orang yg sudah disayangnya selama ini ternyata bisa melukai hatinya walaupun hanya masalah sepele. Mungkin wanita itu mudah memaafkannya tetapi tidak mudah untuk melupakannya.

2. Cowok itu egois, cowok melakukan apa saja demi sifat egoisnya, bahkan cowok yang sudah punya pasangan pun bisa melupakan pacarnya karena sifat egoisnya. Tetapi tidak semua lelaki memiliki sifat alami seperti egois. Mulut lelaki ketika berbicara terkadang berbeda dengan kata hatinya. Kalo udah gitu hati wanita bisanya nangis. wek wekk wekk~:D

3.Cowok itu terkadang ngangenin,sebenarnya bukan terkadang sih;;)tapi cowok emang ngangenin selama dia tidak menyakiti wanita it sendiri. Gua suka cowok yg memperlakukan wanita sebagai mana mestinya. Bukan cowok yg malah ngehancurin masa depan wanita itu. 

4.Cowok itu spesial, bukan hanya pacar saja yg spesial. Tetapi, bisa Ayah/Bapak/Romo/Papa/Papi atau apapun sejenis itu. Mengapa cowok itu spesial? menurut saya karena cewe adalah tulang rusuk cowok. Cowok itu jarang katakan cinta saat pacaran, Sebenarnya kamu tidak perlu marah atau meragukan cintanya, karena dia jarang bilang cinta. Sejatinya cowok tetap cinta dan sayang kok sama kamu. Hanya saja dia tidak ingin mengucapkan kata cinta karena beberapa alasan. sebenarnya dalam hatinya dia selalu cinta sama kamu. Ingat, dia hanya ingin memberi yang terbaik untuk kamu.

Melodi Cinta Iqbaale Dan Vanila


“Mau ke mana,Bal?’ sergah Babas saat dilihatnya Iqbaale buru-buru beranjak dari bangkunya. “Lo kayak nggak tau aja, sebentar lagi malaikat cerewet itu nongol, mending gue nyari udara seger di luar. Ntar kalo ada yang bisa lo bantu, bantuin gue ya?” “Enak aja lo!” sungut Babas. “Kan lo temen gue yang baik.” “Iya deh, iya. Gue tau lo di luar lagi ngincer Vanila, kan? Moga-moga aja lo ditolak, biar minum racun serangga, lo!” “Ha ha ha! Nggak mungkin Meeennn!” Iqbaale buru-buru ngacir keluar. Bukan cuma guru Killer itu yang jadi alasan Iqbal, tapi karena jam ketiga ini, Vanila praktek olahraga, jadi iqbal bisa ngegodain cewek itu dari jauh sambil ngeliat body-nya yang keren, kakinya yang mulus dan terutama senyumnya yang bikin Iqbal Puyeng itu. Baru saja Iqbal sampe di lobby, anak anak kelas Vanila baru saja berhamburan dari kelasnya, suara mereka berisik, seperti burung yang dilepas dari kandangnya. Iqbal celingukan nyari Vanila, parkit lincah berkaki mulus yang punya senyum lebih legit dari brownies itu. Nah itu dia…. “Eh, sempit tauk, enam juta penduduk Jakarta berjubel kayak ikan dalam kranjang….” “Kayak petugas sensus aja, lo!” ketus Iqbal sama cewek gendut yang sengaja nabrak Iqbal dari belakang, sekretaris kelasnyaVanila. Terang aja, Iqbal menghalangi jalan cewek itu yang gak mau ribet dihalang-halangi, yang katanya sih udah lama setengah mati diet buat ngurusin badannya. “Liat-liat dong kalo jalan, orang segede aku gini kok gak kelihatan,” sengit Iqbal saat cewek gemuk itu masih berkacak pinggang di depannya. “Eh, elo yang gak liat, celingak-celinguk… nyari siapa lo? Hmm, gue tau, lo mau lihat paha kita-kita kan.” “Paha…? Paha siapa?” “Paha sapi!” “Emang paha lo gede kayak paha sapi!” Iqbal ngacir. “Eh brengsek, gue smackdown lo baru tau rasa…!!” Iqbal terus ngacir sambil ngetawain tuh cewek. Tak jauh di depan, Vanila lagi jalan gandengan sama teman-temannya. Jantung Iqbal berdebar kencang, inilah cewek yang membuat Iqbal berani mengorbankan pelajaran Bu Rani, guru Bahasa Indonesia yang galak banget bin cerewet itu. Daripada bete nerima pelajaran Bu Rani, mending nyari pemandangan seger di luar, begitu pikir Iqbal. “Bal!” Aldy tiba-tiba narik tangan Iqbal. “Eh Dy, sorry, gue nggak ngeliat lo. Eh salam gue kemaren gimana?” Tanya Iqbal berbisik ke kuping Aldy. “O… salam lo….” “Udah lo sampein, kan?” “Udah, dia cuma senyum doang.” “Senyum? Gak ada yang laen?” “Gak ada, malah….” Aldy ketawa. “Maksud lo dia ngetawain gue?’ “Ntar gue sampein lagi yang serius deh….” “Sialan lo!” Iqbal buru-buru ninggalin Aldy, tapi saat berbalik, jantung Iqbal berdebar lagi dengan kencang saat melihat siapa yang sudah berdiri di depannya, dengan celana training yang pendek ketat. Dia menyapaku? Pikir Iqbal gembira. “Vanila….” “Ada apa Bal, penting banget kayaknya…?’ Mmm… salam gue gimana?” tembak Iqbal langsung sambil mamerin senyum cute-nya dan tentu saja matanya yang penuh dengan cinta…. “Yang disampein Aldy kemaren?” “Mmm… iya.” “Sementara gue tampung dulu ya, tunggu aja deh….” “Kayak kotak saran aja ditampung dulu,” canda Iqbal sambil garuk-garuk kepalanya yang gak gatal, salah tingkah. Meskipun jawaban yang terlontar dari bibir mungil Vanila kurang menyenangkan, tapi Iqbal menganggap itu masih lebih bagus daripada dicuekin. Saat Vanila berlari-lari menuju lapangan, Iqbal masih bisa menikmati kaki bagus yang ditumbuhi bulu-bulu halus itu, yang rambut panjangnya tergerai seakan berkata, “kejarlah daku iqbal… ntar kamu kujitak.” *** “Iqballee….” “Ya Bu…,” Iqbal kikuk, sebel. “Kenapa kamu suka bolos kalau saya masuk?” Ibu Rani muncul, padahal bukan jam pelajaran dia di kelas Iqbal. “Pelajaran saya tidak kamu sukai, katanya haree geneee masih belajar bahasa Indonesia, kan dari bayi udah bisa bahasa Indonesia. Iya, kamu yang ngomong begitu?” “Nggak Bu, bukan saya.” “Jadi siapa?” “Babas Bu, dia juga gak suka sama pelajaran Ibu.” “Suka Bu, Iqbal fitnah!” balas Babas teriak. “Ayo Iqbal, kenapa kamu tidak suka sama Ibu?” “Dia lagi jatuh cinta, Bu. Sama anak kelas 8, namanya Vanila. Pas pelajaran Ibu mereka olahraga, Iqbal milih keluar melihat pemandangan alam katanya, Bu.” Seisi kelas riuh menertawai Iqbal. “Apalagi anak-anak dua Kelas 8 kalo olahraga hobi pake celana dan tank top ketat, Bu!” Tambah Muti yang udah lama diem-diem naksir Iqbal tapi nggak pernah direspon Iqbal. “Jadi karena alasan itu kamu tidak suka pelajaran Bahasa saya? Ya Iqbal?” serang Bu Rani. “Bukan begitu, Bu.” “Katanya Ibu juga galak, mulut Ibu bawel!” “Eh, kambing, lo!” ketus Iqbal. “Muti, jaga mulutmu, ya!” pelotot Ibu Rani. Seisi kelas tambah riuh. “Mulai sekarang Ibu tidak mau lagi ada anak yang bolos di jam pelajaran Ibu, Cuma gara-gara naksir cewek, pelajaran diabaikan, mau jadi apa kalian, pacaran aja yang diurusin. Sebentar lagi Ibu masuk, kalian tunggu dan tak ada yang boleh kaluar! Ngerti?” “Ngerti Buuu…!!!” jawab seisi kelas. Iqbal garuk-garuk kepala, dia gagal kali ini ketemu Vanila, dan terutama menghindari pelajaran Bu Rani. *** “Bal… bal elo mau traktir gue apa nih?” Babas yang baru abis dari kantin teriak-teriak mencari Iqbal. “Ada apa Bas?” Tanya Iqbal penasaran. “Traktir gue, pokoknya sampe kenyang!” “Beres, tapi apa dulu dong?” “Vanila….” “Kenapa Vanila?” “Tapi traktir gue, ya.” “Beres, apa aja lo minta deh, pokoknya kalo soal Vanila beres….” “Salam lo diterima, Tanya Aldy kalo nggak percaya, dia juga nyampein ke Aldy, tapi karena gue temen sekelas lo, katanya biar lebih cepet, gue aja yang nyampein.” “Hah... yang bener?” “Katanya dia suka sama cowok kayak lo, cuek, cute, berani, ngocol, nekat, dan banyak deh komentarnya.” “Ah... yang bener lo, Bas!?” “Samber gledek lo sendirian, kalo gue bohong.” “Jangan gue sendiri, bareng-bareng dong.” “Terserah deh pokoknya, usul gue, lo tembak langsung aja, jeger! Jeger! Jeger! Pulang ntar lo barengin ya, sekalian janjian, ntar malam kan malam minggu. Kalo nggak lo bisa keduluan gue!” “Jeger jeger, memangnya nembak celeng.” Iqbal bangkit dari duduknya. “Yessss!!!” teriaknya keras, sampe ludahnya berhamburan ke wajah Babas. “Sialan lo Bal, hujan lokal nih.” “Sori... sori, lo tunggu gue, gue traktir semuanya sekarang juga!” Iqbal lari keluar kelas. Iqbal dan anak-anak yang sudah hadir di kelas langsung teriak kegirangan. Beberapa menit kemudian Iqbal muncul, dikira Iqbal bawa makanan enak seperti brownies kukus dan lemper isi abon dari kantin Bu Sarmila, gak taunya singkong, ubi, gemblong segede-gede sandal jepit yang biasa dijual di warung kopi Kang Jaja yang ada di luar sekolahan. Kontan aja beberapa potong ubi goreng melayang di udara mengenai kepala Iqbal dan Babas. Malam Minggu, Iqbal siap-siap apel. Vanila bukan cuma nerima salam Iqbal, tapi juga udah nyuruh Iqbal datang malam Minggu. Dengan kemeja kotak-kotak biru, celana jeans sedikit belel, sepatu Cole cokelat kulit kanguru, Iqbal tampak keren dan macho. Iqbal dengan gembira melangkah keluar rumah, senyumnya cerah, seperti langit malam yang penuh dengan bintang-bintang. Sampai di rumah Vanila, dada Iqbal berdebar tak karuan, tapi sekuat tenaga berusaha ditentramkannya. Iqbal segera memencet bel di pintu pagar yang sedikit dipenuhi semak bunga bougenville. Beberapa detik kemudian muncul Vanila, rambutnya yang panjang dibiarkan tergerai, dia memakai jeans sebatas lutut yang ketat dengan atasan T-shirt tak berlengan. “Hai, Bal, yuk masuk!” Iqbal melangkah masuk, debar jantungnya makin bertalu, tapi berusaha ditentramkannya. Sehabis menyalakan lampu teras, Vanila menyilakan Iqbal duduk. “Bentar ya, Bal. Aku mandi dulu.” “Loh, emangnya kamu belum mandi?” “Belom, abis kamu kecepetan sih datangnya, baru aja jam tujuh.” Iqbal melirik jam tangannya. “O iya ya, masih sore….” “Nggak pa pa sih, cuma kamu semangat banget ya kelihatannya, hi hi hi!” Vanila terkikik geli. Iqbal garuk-garuk kepala. “Mau minum apa, Bal? Teh, kopi, atau mau yang dingin, atau air putih aja.” “Mm… nggak usah repot-repot deh, air putih aja.” “Wah kebetulan, emang adanya cuma air putih kok.” Masih sambil cekikik geli Vanila lalu berlenggak-lenggok masuk ke dalam. Iqbal garuk-garuk kepala lagi. Kena dia… . Nggak lama kemudian Vanila muncul, udah ganti baju yang lebih rileks, nyante banget, Cuma wajahnya kini dipolesi bedak tipis dan bibirnya merah seger dipakaiin lipstick glossy, Iqbal terpana…. “Ngomong dong Bal, kok jadi salah tingkah kelihatannya?” Iqbal yang biasanya jago ngocol masih terus salah tingkah, bibirnya bingung mo bicara apa yang enak. Tapi alangkah kagetnya Iqbal saat kemudian muncul pembantu membawa nampan berisi dua gelas air putih dan menyilakannya untuk minum yang dihidangkannya. “Trima kasih ya, Ma. Kok cuma air putih Ma, kue-kuenya mana?” Sekujur tubuh Iqbal kejang-kejang. “Bu Rani….” “Masih mending air putih, bisa dipake dukun buat ngobatin orang, untung nggak Mama kasih racun serangga sekalian tadi.” “Ih Mama, jahat banget….” Bu Rani dengan bergaya pembantu lalu balik ke dalam. Vanila tersenyum geli. “Ayo Bal, diminum, kenapa?” “Mm… gue… gue pulang aja deh, Bu Rani… Bu Rani itu nyo….” “Lo, emangnya kamu nggak tau kalo Bu Rani Nyokap gue?” Iqbal geleng-geleng kepala. “ Nggak… gue baru tau sekarang. Sumpah, samber gledek bareng-bareng….” “Ya udah, nyokap gue baek kok orangnya….” “Bukan begitu Van, tapi gue….” “Gue ngerti, kamu sebel banget sama pelajarannya kan, juga orangnya kan?” “Van, jadi kamu membalas salam gue dan nyuruh datang malam Minggu supaya gue dikerjain sama nyokap kamu, terus supaya besok-besok gue nggak nakal lagi dan Nyokap kamu jadi nggak repot lagi ngurusin anak bandel kayak gue?”. “Loo… yang perasaan, bukan begitu maksudnya Bal. Lo gue suruh ke mari malam Minggu karena Lo cowok istimewa buat gue. Soal Bu Rani yang lo sebelin itu kebetulan nyokap gue, kan cuma kebetulan doang. Sekarang tinggal lo gimana menurut kamu persoalan kita, kamu suka tantangan, kan?” Iqbal diam sesaat. “Tantangan apa dulu, kalo ditantang Chris Jhon sih gue nyerah,” Iqbal berusaha bercanda. “Ya ngambil hati nyokap gue, dong.” Iqbal berdiri. Vanila terlihat kecewa. “Salam deh buat Bu Rani, malam Minggu depan kalo gue apel lagi, gue bawain apel.” “Jangan cuma apel, Bal. Martabak keju kesukaan nyokap gue juga….” “Mmm… iya deh.” Pantesan Bu Rani gendut, demen martabak keju sih, pikir Iqbal dalam hati ngedumel. Dan malam Minggu yang indah pun berlalu, tapi juga malam yang bikin Iqbal serba salah. Tadi Iqbal maunya pulang agak maleman, tapi Iqbal ngeliat Bu Rani sering ngintip dari gorden pembatas ruangan, matanya melotot galak. *** Iqbal berubah jadi cowok paling kalem sedunia sejak dia sadar kalau Vanila adalah anak Bu Rani yang disebelinnya, biarpun Iqbal udah kalem dan selalu hadir nomer satu di pelajaran Bu Rani, tetap saja dia harus mengambil hati Bu Rani, caranya udah dijalani Iqbal dengan membawa sekeranjang apel New Zealand dan martabak keju, juga martabak telor. Eh itu malah bukannya membuat Bu Rani senang, tapi dianggapnya sesuatu yang melecehkan baginya. “Kamu nggak usah bawa-bawa apel segala, martabak segala, Ibu tahu kamu suka sama Vanila, tapi bukan dengan cara membeli saya, emangnya saya bisa ditukar sama martabak?” Iqbal cuma diam. “Kalau kamu tahu, sejak SMP Vanila sebenarnya sudah saya jodohkan.” “Dijodohkan Bu, sama siapa? Sama saya?” Iqbal tersentak. “Sama kamu? Anak nggak pintar kayak kamu kok mau dijodohin sama anak saya.” “Jadi mau dijodohon sama siapa, Bu?” Tanya Iqbal hati-hati. “Mau tau aja!” Bu Rani juga selalu melirik Iqbal kalau dia melihat Iqbal sedang menunggu Vanila di depan kelas. Jalan ke kantin, pulang bareng, semua ulah Iqbal dicurigai. Iqbal jadi pusing. Menunggu Bu Rani pensiun masih lama, dipindahin sama pemerintah ke Papua, nggak mungkin. Coba kalo gue dulu gak sebel sama Bu Rani, mungkin nggak begini jadinya, sesal Iqbal. Meskipun Bu Rani kelihatannya baik, dan agak suka becanda, tapi batinnya, Iqbal ngerasa dia menolak keras, nggak nerima anaknya dipacarin, apalagi lewat jalan belakang. “Bal!” tiba-tiba Babas menepuk bahu Iqbal dari belakang. “Iqbal kaget, disikutnya perut Babas. “Ganggu gue aja lo, sono,” hardiknya. Lalu Babas cekikikan melihat buku Bahasa Indonesia Iqbal yang disampul rapi banget, kayak buku anak kelas 1 SD. “Kusut amat lo Bal. Udah deh, lo cari aja cewek laen, Vanila emang cakep, tapi nyokapnya. Gue heran, Vanila cakep, nyokapnya kok ancur. Bokapnya kali keren, ya, Bal?” “Nggak tau gue, gue nggak pernah ketemu bokapnya.” “Kalo lo nyium Vanila, terus kebayang bibir Bu Rani yang lebar itu, sama aja nyium bibirnya Bu Rani, lo.” “Brengsek, lo, Bas.” Babas cekikikan. Tiba-tiba Vanila muncul di depan pintu, tersenyum. “Gue denger apa yang kalian omongin. Ntar malam Minggu ke rumah ya Bal, ada hal penting yang mo gue omongin.” “Soal apaan Van?” “Sekarang apa ntar malam?” “Sekarang aja deh,” desak Iqbal. “Oke… dengerin ya. Bu Rani itu sebenarnya bukan nyokap kandung gue, dia Ibu angkat gue.” “Maksud lo?” “Maksudnya lo nggak usah lagi mikirin Bu Rani meskipun dia nggak suka sama lo, gue sendiri suatu saat nanti akan nentukan masa depan gue sendiri, kebetulan aja Bu Rani jadi nyokap gue, tapi dia memang baik dan sayang banget sama gue, udah bikin gue segede ini, seksi lagi.” “Lantas nyokap kandung kamu di mana?” Tanya Babas penasaran. “Gue anak adopsi.” “Adopsi dari mana?” kejar Babas lagi, sementara Iqbal masih nggak percaya kalau Vanila yang dicintainya nggak jelas asal-usulnya. Vanila tertunduk, wajahnya tiba-tiba sedih, Iqbal dengan prihatin mendekati Vanila dan membelai rambutnya. “Maafin Babas, Van. Dia kalo nanya nyeplos aja.” Vanila menggeleng. “Nggak apa apa kok, Bal. Nyokap pernah cerita, yang ngelahirin gue seorang Ibu kurang mampu, Ibu itu nggak punya uang buat nebus biaya melahirkan, seminggu setelah melahirkan, katanya dia pergi minjam uang ke saudaranya dan menitipkan anaknya sementara di rumah sakit, tapi kemudian dia nggak pernah balik lagi ke rumah sakit. Terus gue diambil Bu Rani. Kata suster di rumah sakit, perempuan yang ngelahirin gue cakep, terbukti kan, gue cantik….” Vanila berusaha tersenyum. Iqbal juga tersenyum, kembali dibelainya rambut Vanila. Kalau cuma Bu Rani penghalang mencintai Vanila, kecil, nggak ada apa-apanya, tegas Iqbal dalam hati, tapi Bu Rani kan udah berjasa ngebesarin Vanila, lagian kasihan Bu Rani, sampe sekarang dia belum menikah juga, padahal umurnya udah hampir lima puluh tahun. Tiba-tiba terbersit rasa kasihan yang dalam di hati Iqbal kepada Bu Rani, sementara cinta dan kasih sayang yang dirasakan Iqbal kepada Vanila pun tambah menggunung, dan Iqbal ingin selalu melindunginya setiap saat. “Iqbal!” Bu Rani tibatiba sudah berdiri di antara mereka, matanya melotot. Iqbal gugup. “Gue gak ikutan!” Babas langsung menjauh. Tapi Iqbal segera menangkap tangan Bu Rani dan menciumnya. “Iqbal janji akan menjaga Vanila Bu, Iqbal nggak akan bolos lagi, Iqbal juga mau kalau dijadikan anak angkat Bu Rani, Iqbal senang sama pelajaran Bu Rani….” Bu Rani menarik-narik tangannya tapi Iqbal terus menciumnya, hingga akhirnya Bu Rani Luluh dan membiarkan tangannya diciumi Iqbal, sementara Vanila tersenyum senang, Iqbal pasti bisa mengambil hati Bu Rani, mamaku tersayang, yakin Vanila dalam hati sambil menahan senyum melihat ulah Iqbal yang masih terus menciumi tangan Mamanya.

Tetap Jadi Peganganku


aku tau duniamu luas
aku tau kau gatal ingin berlari mengelilingi dunia luasmu dan pergi dari sisiku
tapi aku takut memang duniaku tak seluas duniamu
tapi aku belum siap untuk jadi 'aku' seutuhnya
aku belum bisa berlari dengan benar bahkan jalan saja terkadang jatuh
aku masih butuh kamu masih butuh penganganmu
bisakah kamu menahan nafsu untuk berlari
bisakah kamu melatih aku untuk menjadi 'aku'
bisakah kamu bersabar untuk keegoisanku ini
bisakah kamu ulurkan tangganmu agar aku tak terjatu
aku ini bukan pendiam tapi aku pemalu kau tau itu kan?
aku hanya berani berciap ciap dengan mereka yang kuketahui
hanya tertawa dengan mereka yang ingin bersamaku saja
duniaku begitu jahat!
ingin sekali kali aku berkunjung keduniamu begitu ramai banyak tawa banyak yang kenal
apa jurusmu? seribu bayangan kah? atau pelet dukun?
aku yakin itu bukan! tapi..... keramahan dan lawakanmu?
aku tidak bisa melawak.
aku hanya bisa mendengarkan
aku hanya bisa menjadi yang terhibur bukan penghibur sepertimu
aku malu bukan hanya berarti pendiam
tolong tetap jadi penganganku
jangan jadi pegangan yang lain aku dan melepas pegangannku jangan!
jangan menjadi sosok yang tak kukenal, karena kamu adalah yang aku butuhkan, maaf aku egois. kali ini saja. sekali lagi MAAF

Hal hal yg tidak bisa di ucapkan oleh seorang Ayah

Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, yang sedang bekerja diperantauan, yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri, yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya.. akan sering merasa kangen sekali dengan Mamanya. Lalu bagaimana dengan Papa? Mungkin karena Mama lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari, tapi tahukah kamu, jika ternyata Papa-lah yang mengingatkan Mama untuk menelponmu? Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Mama-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng, tapi tahukah kamu, bahwa sepulang Papa bekerja dan dengan wajah lelah Papa selalu menanyakan pada Mama tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian? Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil.. Papa biasanya mengajari putri kecilnya naik sepeda. Dan setelah Papa mengganggapmu bisa, Papa akan melepaskan roda bantu di sepedamu... Kemudian Mama bilang : "Jangan dulu Papa, jangan dilepas dulu roda bantunya" Mama takut putri manisnya terjatuh lalu terluka.... Tapi sadarkah kamu? Bahwa Papa dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu putri kecilnya PASTI BISA. Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru, Mama menatapmu iba. Tetapi Papa akan mengatakan dengan tegas : "Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang" Tahukah kamu, Papa melakukan itu karena Papa tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi? Saat kamu sakit pilek, Papa yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata : "Sudah di bilang! kamu jangan minum air dingin!". Berbeda dengan Mama yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut. Ketahuilah, saat itu Papa benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu. Ketika kamu sudah beranjak remaja.... Kamu mulai menuntut pada Papa untuk dapat izin keluar malam, dan Papa bersikap tegas dan mengatakan: "Tidak boleh!". Tahukah kamu, bahwa Papa melakukan itu untuk menjagamu? Karena bagi Papa, kamu adalah sesuatu yang sangat - sangat luar biasa berharga.. Setelah itu kamu marah pada Papa, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu... Dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah Mama.... Tahukah kamu, bahwa saat itu Papa memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya, bahwa Papa sangat ingin mengikuti keinginanmu, tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu? Ketika saat seorang cowok mulai sering menelponmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu, Papa akan memasang wajah paling cool sedunia.... :') Papa sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang ngobrol berdua di ruang tamu.. Sadarkah kamu, kalau hati Papa merasa cemburu? Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan Papa melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya. Maka yang dilakukan Papa adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir...dan setelah perasaan khawatir itu berlarut- larut... ketika melihat putri kecilnya pulang larut malam hati Papa akan mengeras dan Papa memarahimu.. . Sadarkah kamu, bahwa ini karena hal yang di sangat ditakuti Papa akan segera datang? "Bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan Papa" Setelah lulus SMA, Papa akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Dokter atau Insinyur. Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Papa itu semata - mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti... Tapi toh Papa tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan Papa Ketika kamu menjadi gadis dewasa.... dan kamu harus pergi kuliah dikota lain... Papa harus melepasmu di bandara. Tahukah kamu bahwa badan Papa terasa kaku untuk memelukmu? Papa hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini - itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati. . Padahal Papa ingin sekali menangis seperti Mama dan memelukmu erat-erat. Yang Papa lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata "Jaga dirimu baik-baik ya sayang". Papa melakukan itu semua agar kamu KUAT...kuat untuk pergi dan menjadi dewasa. Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Papa. Papa pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain. Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan Papa tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan... Kata-kata yang keluar dari mulut Papa adalah : "Tidak.... Tidak bisa!" Padahal dalam batin Papa, Ia sangat ingin mengatakan "Iya sayang, nanti Papa belikan untukmu". Tahukah kamu bahwa pada saat itu Papa merasa gagal membuat anaknya tersenyum? Saatnya kamu diwisuda sebagai seorang sarjana. Papa adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu. Papa akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat "putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang" Sampai saat seorang teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada Papa untuk mengambilmu darinya. Papa akan sangat berhati-hati memberikan izin.. Karena Papa tahu..... Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti. Dan akhirnya.... Saat Papa melihatmu duduk di Panggung Pelaminan bersama seseorang Lelaki yang di anggapnya pantas menggantikannya, Papa pun tersenyum bahagia.... Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Papa pergi kebelakang panggung sebentar, dan menangis? Papa menangis karena papa sangat berbahagia, kemudian Papa berdoa.... Dalam lirih doanya kepada Tuhan, Papa berkata: "Ya Tuhan tugasku telah selesai dengan baik.... Putri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita yang cantik.... Bahagiakanlah ia bersama suaminya..." Setelah itu Papa hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk... Dengan rambut yang telah dan semakin memutih.... Dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya.... Papa telah menyelesaikan tugasnya.... Papa, Ayah, Bapak, atau Abah kita... Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat... Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis... Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu. . Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa "KAMU BISA" dalam segala hal.. Tulisan ini aku dedikasikan kepada teman-teman wanita ku yang cantik, yang kini sudah berubah menjadi wanita dewasa serta ANGGUN, dan juga untuk teman-teman pria ku yang sudah ataupun akan menjadi ayah yang HEBAT ! Yup, banyak hal yang mungkin tidak bisa dikatakan Ayah / Bapak / Romo / Papa / Papi kita... tapi setidaknya kini kita mengerti apa yang tersembunyi dibalik hatinya papa emang berharga banget buat hidup ku..

Demi Valentine

“Apakah gue harus mencuri uang?” Sebersit pikiran kerap mengganggu pikiran Domie, setiap kali ia merasakan jalan buntu. Satu-satunya barang berharga yang dimiliki cuma telepon genggam, hadiah ulang tahun dari ibunya setahun yang lalu. Jika tiba-tiba benda itu raib, tak cuma Ibu, tapi seisi rumah pasti akan geger mempermasalahkannya. Dan tipis harapan untuk bisa memiliki lagi sebuah ponsel. “Jika anak-anak lagi istirahat, atau pas jam olahraga di lapangan, gue bisa menyelinap masuk ke kelas dan mencuri uang dari salah satu tas,” pikir Domie lagi. Ia tahu, banyak anak orang kaya yang ke sekolah bawa uang ratusan ribu. “Tapi kalo katahuan? Resikonya gede, bisa dikeluarin dari sekolah. Dan malunya itu!” Domie tentu saja tak ingin berbuat konyol. Mencuri bukan cuma konyol, tapi dosa besar. Domie cepat-cepat menepis pikiran jahat itu. Uang memang harus ia dapatkan, tapi mesti dengan cara yang halal. “Dom, elo liburan mau ke mana?” tanya Zetta, yang batal keluar dari kelas ketika dilihatnya Domie masih terpekur di bangkunya. “Ke mana, ya? Nggak kepikiran sama sekali, Zet. Elo sendiri?” Domie balik bertanya pada teman sekelas sekaligus tetangga dekatnya itu. Zetta tinggal satu blok dengan Domie. “Gue kayaknya harus ngungsi ke rumah Tante di Depok.” “Emang kenapa? Takut banjir? Emang daerah kita banjir? Enggak, kan?”. “Enggak, sih. Tapi kebetulan sebentar lagi rumah mau direnovasi. Nyokap pengen kamar anak-anak dipisah semua. Enak juga ngebayangin bakal punya kamar sendiri, jauh dari usilnya si Beng, adik gue itu. Tapi jadi repot selama rumah dibenahi. Mendingan gue ngungsi aja, daripada ntar terpaksa bantu-bantu jadi kuli bangunan. Hi hi hi....” Domie cukup kenal dengan keluarga Zetta. Mereka keluarga paling kaya di Blok H. Sebersit pikiran muncul di benak Domie. “Emang siapa yang bakal ngerenovasi, Zet?” “Paling juga tetangga-tetangga kita sendiri. Atau orang-orang dari kampung belakang. Kayaknya sih bukan pekerjaan yang berat. Paling juga makan waktu seminggu, pas sama masa liburan kita. Jadi ntar, sepulang dari Depok, rumah udah beres lagi.” “Bagus deh kalo gitu,” kata Domie. “Bagus apanya?” “Eh, elo jadi punya alasan untuk liburan ke Depok.” “Elo mau juga?” “Mau apa?” “Liburan ke Depok.” “Maksud elo?” “Yaaa, siapa tahu elo mau nganter gue ke sana.” Domie tercenung sebentar. “Kayaknya enggak deh, Zet.” Zetta cemberut. “Gue mendadak ada rencana baru buat ngisi liburan kita nanti.” “Uh? Kok mendadak? Elo ngiri, ya?” “Nggak! Bukan! Gue emang punya rencana.” “Pasti elo mau nyusun karya tulis, buat diikutin Lomba Karya Ilmiah pertengahan tahun nanti, ya? Ya udah, kerjain aja!” Zetta mendengus kesal dan meninggalkan Domie. Domie cuma mengawasi cewek manis itu menghilang di luar kelas. ***. Tante Zelda mengawasi cara kerja Domie yang cekatan. Meski bukan seorang tukang cat profesional, Domie terlihat bisa belajar dengan cepat. Ia menggerakkan kuas dengan benar, membuat hampir tak ada setitik pun cat yang menetes di lantai. “Yang di kamar anak-anak warnanya pink, ya.” Tante Zelda mengingatkan. “Gudangnya tetep kuning aja, biar terang.” “Iya, Tante.” Domie menjawab sambil terus menyapukan kuas cat ke tembok. Sebenarnya Domie agak gugup ditunggui Tante Zelda. Di rumah ini ada dua orang tukang batu dan tiga tenaga serabutan, tapi Tante Zelda lebih sering mengawasi dan menunggui Domie bekerja. Pasti karena Tante Zelda merasa paling dekat dengan Domie. “Mungkin juga karena kasihan,” pikir Domie. “Kamu nggak dimarahi orangtuamu, Dom?” “Enggak, Tante. Bapak dan Ibu justru senang karena saya mau bekerja. Jadi kuli juga nggak apa-apa, yang penting halal.” “Iya, ya. Lagian bagus juga kalo masih semuda kamu udah mau bekerja. Cuma, apa nggak sayang karenanya kamu jadi kehilangan acara liburan sekolah kamu?” “Kebetulan saya nggak ada acara, Tante. Liburan cuma diam di rumah terus juga bosen. Eh, Zetta sama Beng kapan pulangnya?” “Katanya sih Sabtu sore, dianter tantenya sendiri. Senin, kalian udah masuk sekolah lagi, kan?” Domie mengangguk. Lalu, “Tapi janji ya, Tante. Tante nggak usah bilang-bilang ke Zetta bahwa saya jadi kuli di sini.” “Lho, siapa bilang kamu jadi kuli? Kamu jadi tukang cat, dan nyatanya kamu bisa bekerja dengan baik. Kamu bakal nerima upah yang sepadan, karena hasil pekerjaanmu emang baik.” “Iya, tapi tolong nggak usah bilang saya kerja di sini, ya....” “Kenapa? Malu? Pekerjaan halal kok malu! Di negeri ini banyak yang sukanya mencuri uang rakyat tapi mereka pada nggak malu.” “Kok Tante ngomongnya jadi ke mana-mana?” Domie menghentikan gerakan kuasnya. “Saya memang malu kalo ketahuan Zetta saya kerja di sini. Kalo aja Zetta nggak pergi liburan ke Depok, belum tentu saya sanggup meminta pekerjaan di rumah ini.”. Tante Zelda menganguk-angguk paham. Ia bisa memaklumi jalan pikiran Domie. “Ya wis, kamu terusin kerjamu. Tante tinggal dulu untuk nengok kerjaan Pak Rodi, ya? Kalo udah waktunya makan siang, kamu harus makan. Ambil aja sendiri di meja makan dalam. Kamu nggak usah makan bareng mereka. Oke?” “Oke, Tante!” Domie merasa senang karena ia sangat diistimewakan di rumah ini. Domie meneruskan pekerjaannya dengan hati riang. Semangatnya kian tumbuh ketika ia membayangkan satu masalah akan segera dapat diselesaikannya. Kado Valentine yang akan dipersembahkannya buat Laudia bukan lagi impian kosong semata. Sebuah arloji berbentuk hati seharga tiga rutus ribu rupiah itu adalah hadiah paling pas buat Laudia di hari Valentine. Hadiah yang harus ditebus dengan hasil kerja keras dan keringatnya sendiri. Lagi-lagi Domie tersenyum. *** Sebuah keributan terdengar dari luar. “Gue bilang juga apa? Anak kecil maunya ikutan mulu! Damn! Sekarang apa coba? Baru juga tiga hari udah merengek-rengek minta pulang! Dasar!” “Udah deh, sabar juga kenapa sih? Beng emang nggak mungkin bakal tahan terlalu lama kalo nggak dikelonin emaknya!” suara Tante Zelda. Suara yang satunya lagi siapa? “Tau begini mendingan dulu nggak usah ikut. Nyesel tujuh turunan deh gue ngajak Beng.” Zetta? “Ya udah, kamu boleh balik lagi ke Depok. Beng biar di rumah aja.” “Huh, liburan tinggal tiga hari ngapain balik ke Depok! Tanggung!” Ya, siapa lagi pemilik suara cempreng itu kalau bukan Zetta.. Zetta! Oh my God, itu memang Zetta! “Mau ke mana, Sayang?” “Nengokin calon kamar baru gue!” “Eh, tunggu!!! Sini, kita makan dulu. Kamu belum makan, kan? Ini Mama bikin udang saus tiram kesukaanmu. Tunggu!!!” “Makan aja sama Beng-Beng! Dasar anak mami!” Terdengar suara kaleng cat kosong terjatuh. Mungkin Zetta sengaja menendangnya. “Ya Allah!! Dom???!!! Ngapain elo di kamar gue?” Domie tak berkutik, turun dari tangga segitiga dengan wajah pucat. “Gue kerja di rumah elo, Zet.” “Yaaah elo ini! Surprais banget, Dom. Tapi kenapa juga elo nggak bilang-bilang dari dulu. Kalo tau elo bakal ikutan kerja di sini, ngapain juga gue capek-capek ke Depok!” Zetta menatap Domie dengan takjub plus sesal. “Kan gue bisa bantu-bantu elo, Dom. Kita bisa ngobrol juga.” “Gue... gue malu, Zet. Gue malu kalo ketahuan gue jadi kuli tukang cat di rumah elo sendiri.” “Ngapain malu? Halal, kan? Daripada mencuri! Gue malah salut, karena elo mau kerja keras. Elo nggak cengeng, nggak jaim kayak teman kita yang lain.” “Persis seperti ucapan ibunya tempo hari,” batin Domie. “Ibu dan anak sama-sama berhati mulia” “Tapi tunggu dulu, Dom! Gue jadi curiga sekarang. Elo ini bukan dari keluarga yang pas-pasan. Ortu elo dua-duanya kerja. Bokap elo guru, nyokap elo pegawai negeri juga. Lalu buat apa elo memeras keringat kayak gini?” Zetta menatap Domie tanpa berkedip. Matanya penuh selidik. “Elo cuman mau nyari sensasi, atau ...?” “Gue kepepet, Zet.” “Punya utang maksud elo?” “Bukan! Gue kudu ngumpulin duit buat beli kado Valentine’s Day bentar lagi.” Zetta makin melotot. “Hah? Jadi elo lagi mgumpulin duit buat beli kado Valentine?!” “Iya,” jawab Domie datar. “Nggak mungkin juga kan gue nodong ortu buat beli hadiah untuk...” “Pacar elo? Elo punya pacar, Dom?” “Gue mau nembak, Zet. Kayaknya pas banget kalo manfaatin moment Hari Kasih Sayang nanti.” “Siapa cewek sial yang bakalan elo tembak, Dom? Siapa perempuan malang itu?” Zetta berpaling menyembunyikan wajah pucatnya. “Laudia.” “Hah?! Laudia?”. “Iya. Emang kenapa?” “Anak kelas 11 B itu, kan?” Domie mengangguk pasrah. “Pantesan kalo gitu. Pantesan elo bela-belain kerja keras pas libur sekolah kayak gini. Nggak taunya elo emang punya tujuan yang menurut gue rada mustahil. Emang elo mau hadiahi apa?” “Arloji hati, harganya tiga ratus ribu perak,” kata Domie apa adanya. Kepalang basah, ia harus mengatakan semuanya pada Zetta. Domie berharap, Zetta bisa memberinya masukan yang berguna. “Aduh, romantisnya!” jerit Zetta dalam bisikan. Zetta berharap, Domie tidak mendengarnya. “Menurut elo gimana, Zet? Cocok enggak? Kalo warnanya pink keliatan norak enggak, sih? Atau malah cocok sama nuansa Valentine?” “Terserah elo aja!” Zetta keluar dari kamar yang pengap oleh bau cat itu dengan wajah tak sedap dipandang. Domie terlongong. Tapi tiga detik kemudian Zetta kembali masuk ke kamar itu. “Elo ini tolol atau gimana sih, Dom? Elo tau enggak sih, Laudia itu siapa? Dia itu bintang sinetron! Artis! Seleb!” Domie tersentak melihat betapa marahnya Zetta. “Lalu elo ini siapa? Cuma anak guru, murid biasa, bukan siapa-siapa! Ngaca doooonk...!!!” Memucat wajah Domie. Tapi sebelum ia bisa berkata-kata, mendadak Zetta sudah berlari meninggalkannya. Domie tak tahu, di kamar yang lain Zetta tengah menangis tersedu-sedu menyesali nasibnya. Hatinya hancur lebur. Zetta tengah membayangkan betapa indahnya hidup ini jika ia yang akan menerima perhatian dan usaha yang begitu gigih dari Domie. Domie memang tak pernah tahu bahwa selama ini Zetta begitu mengagumi dan mengharapkan cintanya..